Sabtu, 22 November 2014

Hello, system..!(?)

Spec tiap orang beda-beda yaaa. Allah ciptakan masing-masing dari kita tuh unik. Tapi kemudian kita distandarkan oleh sistem. Dengan output pintar atau bodoh. Padahal letak tombol ON tiap orang beda-beda kali. Kehebatan masing-masing orang tidak sama.

Emmm, bayangkan hewan-hewan di kebun binatang ikut ujian nasional biar bisa dapat ijazah (tanda bukti benar2 hewan :D).
Soal ujiannya: Praktek terbang (karna standar pintar harus bisa terbang).
Maka yang dapat lulus dan dibilang murid genius cuma burung. Walaupun ikan berusaha mati-matian belajar terbang, terus saja dia gagal, dan pada akhirnya dia merasa bodoh. Padahal tombol ON-nya ikan baru bisa menyala pas dianya lagi di air. Tapi mau bagaimana lagi?? Standar pintar harus bisa terbang, bukan berenang. Miris!

Atau seperti kentang dengan bentuk yang berbeda-beda. Setelah masuk pabrik dan diproses, semua keluar menjadi keripik kentang dengan bungkus yang sama. Kalo tidak sesuai standar, maka mereka dikatakan 'produk gagal'.
Manusia bukan kentang, tapi menjadi beda merupakan kesalahan (padahal dari awal kita sudah beda keles).
Standar orang normal punya 2 kaki dan 2 tangan. Maka mereka yang tidak memenuhi standar dikatakan 'berkebutuhan khusus'. Karena penamaan yang berbeda, tidak sedikit dari mereka yang merasa 'kecil'. Padahal kalau Allah sudah ciptakan demikian, berarti Allah juga sudah siapkan cara hidup yang cocok untuk dia. Seperti mereka yang survive dengan 2 tangan dan 2 kaki, maka PASTInya mereka juga akan survive tanpa tangan dan kaki.
(to begin with: Allah tidak mungkin menyia-nyiakan hambanya).

Kemudian banyak orang-orang mulai menyalahkan sistem yang bekerja saat ini. Seperti penjara, mereka terjebak dan terpenjara di dalam sistem (termasuk saya nih). Kemudian saya coba keluar dari sistem. BUT nothing is right. too difficult to bear. i have no choice except to back to the track (loser? coward?? whatever). Then I realize something:
"Bukannya sistem ini yang membuat juga manusia?"
Tapi kenapa kita terjebak didalamnya?? Yang terjadi, bukan kita yang mengontrol sistem, tapi kita yang dikontrol oleh sistem. Ada orang-orang yang mengatakan pers**an dengan sistem (saya salah satunya). Tapi faktanya tanpa adanya sistem, mereka yang lainnya akan berantakan. Bahkan mungkin pada akhirnya sayapun sedikit demi sedikit merasa seperti itu. Nah buatan manusia tidak ada yang sempurna kan yah?? karena ada pihak-pihak yang tersudut dan tidak bahagia.
Terus sistem mana yang sempurna??

Sistem yang diajarkan Allah. Allah penciptanya, maka Allah juga sudah kasih 'manualnya' (instalation guide to live on this earth). heehee

*hasil renungan dari someone, dg beberapa editan sana sini :)

Tidak ada komentar: