Sabtu, 29 Desember 2012

Teruntai


saat kau mulai datang melewati hampa
lalu aku bertanya tanpa pernah terjawab
pada embun yang mengawali pagi sepi
lewat sapaan yang jaraknya semakin panjang

kemudiannya, tlah ku ulang kembali, sendiri
tentang pagi kemarinnya yang bising
tentang malam kemarinnya yang juga terlalu acuh
memang, aku kini terlampau jauh

lama ku insyafi
padamu terlalu banyak 'tentang' yang ada
yang ketika itu selalu menyapa diamku dengan segalanya
tapi, tak ada geming buat senyummu

sekian kalinya, aku tetap di sini
di tempatku
lagi
yang entah akankah kau tetapi, lagi

lewat udara, terurai segala kekataku
terurai sesak rindu yang mulai terluka
biar ia mengikuti jejak-jejak panjangmu
kuharap sampai hingga pijakmu 

terurai..
terburai..

                                                                                                         
 _mashroh, subuh-subuh                                                       
sekedar menyapa pagimu dan dia, semoga tak perlu ada luka lagi, sebab aku takut tentang ukhuwah yang pincang itu.. 
mengenai 'tentang' yang banyak padamu, kufikir tak ingin kusudahi, byrkan saja ia menjadi deretan panjang memoriku, kamu, dia, juga mereka..


Tidak ada komentar: