saat
kau mulai datang melewati hampa
lalu
aku bertanya tanpa pernah terjawab
lewat
sapaan yang jaraknya semakin panjang
kemudiannya,
tlah ku ulang kembali, sendiri
tentang
pagi kemarinnya yang bising
tentang
malam kemarinnya yang juga terlalu acuh
memang,
aku kini terlampau jauh
lama
ku insyafi
padamu
terlalu banyak 'tentang' yang ada
yang
ketika itu selalu menyapa diamku dengan segalanya
tapi,
tak ada geming buat senyummu
sekian
kalinya, aku tetap di sini
di
tempatku
lagi
yang
entah akankah kau tetapi, lagi
lewat
udara, terurai segala kekataku
terurai
sesak rindu yang mulai terluka
biar
ia mengikuti jejak-jejak panjangmu
kuharap
sampai hingga pijakmu
terurai..
terburai..
_mashroh, subuh-subuh
sekedar menyapa pagimu
dan dia, semoga tak perlu ada luka lagi, sebab aku takut tentang ukhuwah yang
pincang itu..
mengenai 'tentang'
yang banyak padamu, kufikir tak ingin kusudahi, byrkan saja ia menjadi deretan
panjang memoriku, kamu, dia, juga mereka..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar