Merasai sepi..
tiba-tiba Q teringat, dan embun rindu itu menetes.
dingin, sejuk..
Waktu kini menyuguhkan kenyataan
Menyeruak di tengah bising kehidapan yang kabur
Kawan, malam kian pekat, berselimut gelap
Maka terbentanglah gugusan bintang yang redup
menyisakan rembulan di balik mendung
Asaku hampir tergeletak begitu saja di pojokan hati
Berkata ‘rindu’
Namun hanya sanggup memekik
Tanpa kata, tanpa tangis, tanpa suara
Malam kian merangkak
Dan mata ini masih saja bertahan dengan lelahnya,
embunnya..
Lalu ku diam di tengah sepi
terduduk letih pada kenyataan dan perbedaan
yang sekali lagi tlah disugukan sang waktu
percayalah..
melihat mereka di ujung pelupuk
membawaku teringat tentang sketsa ukhuwahmu
tentang kekuatanmu pada genggaman
yang mengisi ruang jemariku
juga tentang senyum berbalut semangat
yang dulu sering membuka pagiku
Senin,12Nov12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar