Senin, 04 Januari 2016

Brain Complex

Ada sebuah moment hari ini yang membuat saya setengah menangis dan setengah tertawa.
Saya sedang berada di bawah langit yang terkadang meriah dengan desing pesawat. Sore ini, entah pukul berapa.

Kota ini, tepatnya negri ini sedang musim panas. Sangat panas sampai tiap hembusan anginnya seperti berasal dari perapian. Apalagi bagi saya yang notabene sejak kecil hidup dan menghirup udara dari negri beriklim tropis.
Saya, seorang yang pernah mengubur keinginan menjadi seorang penulis. Sebab rasanya saya kurang pandai. :(
Yah, saya sederhana. Tapi sejauh ini hidupku tidak sesederhana itu rupanya. Sangat rumit. Aduh.
Saya, juga sudah tidak pandai melukis. Padahal beberapa pengalamanku ingin kutular pada orang lain.
Suatu yang begitu saya takutkan belakangan ini adalah kepikunan. Suatu indikasi ketuaan setiap manusia. Mungkin tidak dulu untuk seorang yang berusia 19 tahun seperti saya.
Tapi kadang juga saya merasa tiba-tiba kehilangan memory jangka pendek karena sebuah alasan yang tidak saya ketahui. Atau mungkin bahkan tak perlu ada alasan untuk itu. Entah lah..
Saking tidak terampilnya menulis, kadang seperti inilah tulisan saya. Tidak nyambung dan ujung-unjunhnya cuma jadi coretan yang lapuk di tengah buku tulis. :D
Gak tau, sekarang menulis sudah menjadi tindakan terakhir untuk mengembalikan kefokusan saya. Dulu bahkan sering saya coba untuk berbicara sendiri sebagai gantinya. Bak sedang berkawan dengan hembusan angin sore. Dan memang, sore yang kelabu dimana saya biasanya mengidap perasaan agak sinting seperti ini.
#LatePost yang gak mau saya buang, sayang..
#when i still 19

Tidak ada komentar: