Kita
memang sudah seharusnya mensyukuri semua hal yang ada dalam hidup kita. Nikmat
yang terasa, bahagia yang tak tertanggung-tanggung, kesenangan bertubi-tubi.
Bahkan pada kenestapaan yang mencabik, semua hal tentang penderitaan, air mata
sampai hal-hal paling menyulitkan yang pernah ada.
Mungkin
itu jalan-Nya untuk lebih menyanyangi kita. Supaya hambaNya ini lebih banyak
mendekatkan diri, mengadu di malam-malam pekat. Mungkin Allah Sedang ingin bahkan senang mendengar semua doa-doa
yang ia panjatkan.
Selalu
saja dan mungkin bahkan selalu terulang, bahwa kita menyadari sesuatu itu
berharga setelah ia telah pergi. Setelah ia tak ada lagi di hadapan. Dan memang
benarlah bahwa penyesalan selalu berada di akhir cerita. Ia setia menunggu
sesiapa yang memang pantas untuk mengenal sang penyesalan itu. Maka mungkin tak
akan ada perbaikan diri jika segala penyesalan selalu menjadi hal pertama yang
menyapa kita. Tidak akan ada juga muhasabah, juga kita akan kehilangan
kesempatan untuk menjadi lebih baik.
Saya
hanya membenci penyesalan. Dalam bentuk apapun itu.
Saya
hanya tidak suka mengenalnya. Kapanpun ia datang.
Juga,
saya tak pernah ingin mengenalnya.
Tapi
siapa saja bisa menertawakan saya kok. Memang itu hal yang lucu. Jadi, tertawa
bukan suatu hal yang saya larangkan, ataupun sesuatu yang tidak wajar.
Iya
memang, saya terkadang bahkan berusaha sekuat yang saya bisa untuk
menyembunyikan sebuah penyesalan yang saya rasa. Benci saja, tidak melakukan
sekuat tenaga juga hal yang seharusnya saya lakukan sebelumnya, untuk mencegah
penyesalan itu datang dan menerrtawakan saya mungkin.
Tidak
bisa dipungkiri memang, setiap kita pasti pernah mengenal segala hal tentang
penyesalan. Apa yang bisa kita lakukan jika memang sudah terlanjur menyesal? Mungkin
Cuma termangu sembari memilih jalan untuk bisa bangun kembali. Itu positifnya.
Bagaimanapun,
selalu melakukan hal yang maksimal dalam pencapaian. Meski harus gagal,
setidaknya kita tak akan menyesal lebih dalam lagi disbanding jika tidak
mengusahakan apa-apa. Iya kan? Satu pelajaran yang pernah saya dapat.
“Syukurilah!! Setiap hal yang datang
padamu.
Sebab yang datang, pasti akan pergi.
Sedangkan yang telah pergi, (tak bisa
kau harapkan lagi).
(Karna) belum tentu akan datang padamu
untuk ke-dua kalinya..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar